Tukang Parkir Anak Kecil
Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu.
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal.
sedikit Lyrik lagu Iwan Fals diatas itu mengingatkan saya pada anak kecil yang masih mengenakan celana seragam SD berada ditengah-tengah kesibukan lalulintas kota cirebon, tepatnya di Jalan Tentara Pelajar, depan Indomaret.
Tukang parkir anak kecil @ Jl. Tentara Pelajar Kota cirebon |
Tukang Parkir, anak kecil itu sedang memandu laju mobil yang ingin berbelok, mencoba menyetop mobil yang disampingnya dan memandu mobil lainnya untuk segera membelok,
Terus..., terus..., teruss.., teriaknya lantang !! keras !!, tidak sekeras tubuhnya yang mungil, kecil, lemah tubuhnya bukan berarti lemah jiwanya, antara tidak punya malu, atau tidak tahu malu, atau mungkin sudah tidak malu, saya tidak begitu tahu, tidak seperti temannya yang sedikit malu-malu bersandar di tembok gapura Jalan.
Kenapa nak.. ?, dalam hatiku haru melihatnya. saat aku kecil dulu, saat sepertimu itu sedang asyik bermain bola, asyik bermain mobil-mobilan yang ditarik dengan benang. bukannya sepertimu nak, bermain mobil sungguhan mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan sedikit uang untuk jajan.
Aku lemah nak, tak sepertimu.
Jarang terlihat memang anak itu, tetapi terkadang saya sering melihatnya di Jalan itu. mungkin orang tuanya melarang ia mencari uang, atau kalah saing dengan tukang parkir dewasa, atau mungkin ada hal yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Aku lemah nak, tak sepertimu.
Jarang terlihat memang anak itu, tetapi terkadang saya sering melihatnya di Jalan itu. mungkin orang tuanya melarang ia mencari uang, atau kalah saing dengan tukang parkir dewasa, atau mungkin ada hal yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
suka terharu ya mba ama anak2 kecil ini ... tp at least aku lbh menghargai mrk yg msh mw usaha walo hanya tukang parkir.. drpd yg minta2. -__-
ReplyDeletesetuju banget kak, seringnya aku nggak ngasih ke pengemis apalagi pengemis itu masih muda, sehat, hadewh.
DeleteMemperkejakan tenaga kerja dibawah UMUR memang sudah diatur dalam undang undang
ReplyDeleteIya mas, tapi ini anak kecil yang belum jelas mengapa :)
DeletePejuangan hidup yang menuntunnya sekecil itu sudah menjadi tukang parkir, sayangnya memang tidak tahu jelas faktor penyebab yang sesungguhnya.
ReplyDeletenanti aku telusurin kak, tadi pagi juga aku ngeliat lagi anak kecil itu
DeleteSuka ngerasa iba kalau ada anak kecil seperti mereka sudah mulai mencari uanga. Bukannya anak kecil atau se usia mereka itu tugasnya hanya belajar dan belajar bukan mencari uang -____-
ReplyDeleteiya kak. mungkin anak kecil itu butuh uang untuk jajan atau lainnya, mungkin juga orang tuanya nggak cukup mampu.
DeleteRespek mas
ReplyDeletemasa kecil terbuang gara" harus mencari uang :(
iya brooo
Deletekalo melihat anak-anak udah kerja banting tulang disitu kadang saya merasa sedih :(
ReplyDeleteObat sedih ada bro?
DeleteDulu sebelum kuliah saya jualan koran di stasiun Jombang, di rumah sakit, atau di alun-alun. Ini saya lakukan setiap hari Minggu, atau setiap pagi ngantar langganan sambil berangkat sekolah, atau di hari libur lainnya. Ada juga sahabat seprofesi yang masih anak-anak.
ReplyDeleteBapak dlu pernah juga merasakan seperti itu ya pak, hebat
Deleteapa kabar cirebon ? jadi kangen uey sama kota ini :)
ReplyDeletekabarnya anget kak :D
Deleteapa mungki juga dia sudah tidak punya orang tua ya..? jadi haru baca ceritanya..
ReplyDeletemungkin juga kak aul
Deletesedih memang. inilah potret negara kita. anak sekecil itu harusnya bisa menikmati bangku sekolah SD yang katanya gratis itu. tapi memang salut. Saya pribadi lbh menghargai mereka2 ini daripada peminta2 di lampu merah yang (sebenarnya ) msh mampu bekerja kan :( kadang kalo ada anak kecil jualan koran, lgsg aja beli. ga peduli itu koran pagi djual sore. itu cara "sedekah" yg mendidik mnurut saya say.
ReplyDeletesetuju banget kak
DeleteMiris ih. Pengen mewek.
ReplyDeletejangan mewek kak, nanti keluar air matanya. :D
Deletemataku jadi berkaca-kaca. sedih, tapi salut.
ReplyDeleteliat langsung aja aku nggak kuat kak :( ,
Deletesemoga kelak bisa menjadi pribadi yang dibanggakan banyak orang karena kerja kerasnya,saya dulu kecil juga sudah kerja,
ReplyDeleteamin Mas :)
Deletesuka terharu kalau melihat anak-anak kecil jadi tukang parkir
ReplyDeleteiya mas bro, haru biru ada obatnya gak ya
DeleteKasihan sekali anak keci itu, apa tdk punya ortu!
ReplyDeletemungkin karena keadaan yang memaksa dia untuk bekerja,asal halal
Deletekalo ketemu lagi bakalan ane introgasi kak
Deletecerita yang menarik sob mungkin bener yg di bilang Mas Rip keadaan kali sob, tapi paling tidak mereka ndak menyerah dan terus berusaha, moga2 suatau saat mereka bisa dapet kerya yg lebih layak yah sob! amin (: salam kenal sob
ReplyDeleteiya mas bro salam kenal juga
DeleteDududuuuuu...baca ini, aku jadi sedih mbak. Jadi ingat anak sendiri :(
ReplyDeleteiya bu, kadang aku duduk di indomaret merhatiin mereka, sering banget kepingin ketabrak
Deletekasian terus kurang percaya kalau diparkirin anak kecil .. takut tibatiba nabrak plang belakang :D
ReplyDeletejustru itu yang dikhawatirkan, takutnya nabrak atau ketabrak anak kecilnya karena kecil gak keliatan
Deletekasihan ya. sudahlah kerja, dihadang bahaya pula. ya bahaya fisik ya bahaya mental.
ReplyDeletebetuk kak, kadang bingung mesti giman saya yang tahu seperti itu
DeleteInsya Allah lebaran main k cirebon :)
ReplyDeletedan jangan lupa untuk jalan-jalan ketempat-tempat okenya yak kak
Delete